Saturday 3 March 2012

PRINSIP BELAJAR

Posted by LORA LORINDA at 9:00 pm 0 comments
berikut adalah prinsip-prinsip belajar:


pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. perubahan perilaku sebagai hasil memiliki ciri-ciri:

  1. sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari
  2. kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya
  3. fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
  4. positif atau berakumulasi
  5. aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan
  6. permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai any relatively permanent change in an organism's behavioral reperoire that occurs as a result of experience.
  7. bertujuan dan terarah
  8. mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan
kedua, belajar merupakan proses. belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Willian Burton mengemukakan bahwa: A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on interaction with a rich varied and propocative enviroment.

PENGERTIAN BELAJAR

Posted by LORA LORINDA at 8:36 pm 0 comments
beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut:

  1. gagne
belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh secara langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah

2.   travers

belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku

3. cronbach

learning is shown by a change in behavior as a result of experience. (belajar adalah perubahan perilaku seebagai hasil dari pengalaman)

4. harold spears

learning is to observe, to read, to imitate, to try something tjemselve, to listen, to follow direction. (dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu)

5. geoch

learning is change in perfoemance as a result of practice. (belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan)

6.  morgan

learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman)


          belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. belajar dianggapnya properti sekolah. kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. sebagian besar masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan. anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti dikatakan reber, belajar adalah the process of acquiring knowledge. belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.

          belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. guru bertingak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktifitas menghafal. peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya. sudah barang tentu pengerian belajar seperti ini secara esensial belum memadai. perlu anda pahami, perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.


sumber: suprijono, agus. 2009. cooperative learning. surabaya: pustaka belajar

Friday 2 March 2012

JENIS SKALA

Posted by LORA LORINDA at 7:01 pm 0 comments

  1. skala nominal
skala nominal adalah pemberian skala dimana skala digunakan hanya untuk membedakan suatu ukuran dari ukuran yang lain tanpa memberi atribut lebih besar atau lebih kecil. jadi sifat skala ini sejajar atau sama antara masing-masing skala.
contoh: pemberian skala 1 untuk jenis kelamin laki-laki dan 2 untuk jenis kelamin perempuan.
angka 1 dan 2 disini hanya berfungsi untuk membedakan antara skala untuk laki-laki dan skala untuk perempuan.

2. skala ordinal
kalau pada skala nominal kita tidak membedakan urutan dan tinggi rendahnya skala tetapi hanya berfungsi untuk membedakan suatu kategori dari kategori lain, namun pada skala ordnal kita daapt membedakan urutan dari skala. skala ini lebih baik daripada skala nominal karena memberikan nilai lebih besar dan lebih kecil, tetapi kita tidak dapat mencari selisih atau perbedaan antar skala.
contoh: 
pada kuesioner dimana pendapat sangat setuju diberi skala 5, setuju diberi skala 4, ragu-ragu diberi skala 3, tidak setuju diberi skala 2 dan sangat tidak setuju diberi kode 1. pada skala ini dapat kita lihat bahwa angka 5 lebih baik daripada angka 4 karena memberikan urutan yang lebih tinggi. namun demikian kita ditak dapat mencari perbedaan eksak untuk masing-masing skala. apakah angka 4 merupakan dua kali dari angka 2, kita tidak mengetahuinya. kekurangan skala ini adalah bahwa kita tidak dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian dengan menggunakan skala ini. kita hanya dapat membedakan urutan masing-masing skala dari skala ordinal

3.  skala interval
skala interval adalah skala yang memiliki ciri-ciri skala ordinal tetapi jarak dari masing-masing data bisa diukur. dengan skala ini kita bisa mencari perbedaan atau jarak dari masing-masing skala. pengukuran dari skala ini biasanya menggunakan alat ukur sehingga jarak masing-masing bisa dicari. 
contoh:
pengukuran waktu. disini, selisih waktu antara pukul 6 sampai 9 adalah 9 sama dengan slisih waktu antara pukul 1 sampai 4. kelemahan dari skala ini adalah bahwa kita tidak dapat mengatakan bahwa suatu skala adalah dua kali skala yang lain. salah satu kelemahan dari skala ini adalah tidak memiliki asal mula yang unik karena nilai nol bukan merupakan nilai yang mutlak

4.   skala rasio
skala rasio merupakan jenis skala yang tertinggi dimana skala ini memiliki ciri-ciri skala interval ditambah dengan ciri memiliki nilai nol sebagai nilai yang mutlak. skala rasio mencerminkan nilai sebenarnya dari data.. pada skala ini kita bisa melakukan operasi matematis. jumlah gaji yang diterima, misalnya, merupakan skala rasio. disini jumlah gaji Rp. 50.000 merupakan dua kali dari gaji sebesar Rp. 25.000, dan jika jumlah gaji nol bisa diartikan bahwa tidak ada gaji sama sekali. disini skala ini memiliki semua ciri dari skala interval ditambah dengan nilai nol yang merupakan nilai yang mutlak dimana jika nilainya nol berarti tidak ada sama sekali.


sumber: Santosa, Purbayu Budi.2005. analisis statistik dengan microsoft excel & spss. andi: yogyakarta

metode pembelajaran point counter point

Posted by LORA LORINDA at 11:55 am 0 comments
          langkah pertama metode pembelajaran point counter point adalah membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. aturlah posisi mereka sdemikian rupa seehingga mereka berhadap-hadapan. berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok merumuskan argumentasi-argumentasi sesuai dengan perspektif yang dikembangkannya.


         usai tiap-tiap kelompok berdiskusi secara internal, maka mulailah mereka berdebat. seetelah seorang peserta didik dari suatu kelompok menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompokny, mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama. lanjutkan proses ini sampai waktu yang memungkinkan.


          di penghujung waktu pelajaran buatlah evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi-argumentasi yang telah mereka munculkan.


sumber: suprijono, agus. 2009. cooperative learning. yogyakarta: pustaka pelajar
 

MY SELF, ME, AND I Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting