setelah lama tak update blog.
aku datang dengan pekerjaan baru, dan hidup baru. hidup baru tapi belum menikah.
dari menjadi guru di smk, kemudian ke kantor pos, kemudian di pegadaian
prosesnya gak mudah
penuh cerita
aduh, ternyata menulis butuh keseriusan dan kemauan.
banyak yang mau ditulis, tapi kayaknya lebih gampang kalo bercerita.
Saturday 13 January 2018
Thursday 26 February 2015
Saturday 6 April 2013
perjalanan panjang skripsi
Sekitar pertengahan Desember aku menemui
dosen pembimbing 1 untuk konsultasi judul. Ibunya bilang gak masalah dengan
judulku, tapi ntuk materi mengenai penelitian Ibu Kusni meminta agar semua anak
bimbingannya untuk mengambil materi Jarak di Dimensi Tiga. Okelah menurutku,
karena waktu itu aku belum sadar, ternyata yang teorema-teorema yang mengiringi
jarak itu ternyata banyak. Seingatku waktu itu aku ditanya dari Ibu Kusni.
“berani ambil dimensi tiga?”
“berani, Bu.”
“okey. Bagus.”
Jadi sudahlah diputuskan aku tetap
menggunakan judulku, yang menggunakan model pembelajaran SAVI untuk mengukur
kemampuan komunikasi matematika di SMA denan materi penelitian yaitu jarak di
dimensi tiga.
Tanggal 13 januari maju pertamaku ke dosen
pembimbing 2, yaitu Bapak Bambang Eko Susilo, S.Pd, M.Pd. majuku kali itu denan
teman yang bernama In Diyah. Pada kali ke dua aku bertemu pak bambang untuk
bimbingan judulku disetujui. Sempat Pak Bambang ragu dengan penentuan populasi
dan sampel penelitianku dan In Diyah. Jadi kami diminta untuk menunggu selagi
Pak bambang mencari informasi mengenait populasi dan sampel penelitian.
Oh, aku masih menyimpan sms Pak bambang
yang menyatakan bahwa populasi diperbolehkan 1 sekolah.
“ini no hp mbak Lora? Ini dr pak bambang,
judul dan propsl yang kemarin coba saya lihat lagi, saya sudah konfirm ke
sekjur, untuk populasinya idbolehkan 1 sekolah”
Oke fix, saya pakai judul “KEEFEKTIFAN
MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA PATIKRAJA DALAM SUB JARAK
MATERI POKOK DIMENSI TIGA”. Panjang bener yak.
Sempat bingung juga ketikan menentukan
tempat penelitian. Saran dari Bu Kusni sendiri agar penelitian dilakukan di
Belitung saja, tapi ketika aku konsultasikan lagi dengan Pak Bambang, intinya
beliau menyarankan agar tempat penelitian itu yang dekat-dekat saja, karena
khawatir ketika pengurusan surat-surat atau ketika masih ada keperluan lainnya
akan menemukan kendala. Dan akhirnya ketika saya cerita-cerita ke Mbak Yulia,
dia menyarankan agar penelitian di MA Al Asror Gunungpati. Sempat aku ragu,
karena: (1) aku gak tau tempatnya; (2)
takut birokrasi yang ribet. Tapi karena dorongan dan dukungan dari Mbak Uulia,
akhirnya aku ke MA Al Asror ditemani dari Annisa, salah satu temanku.
Singkatnya, aku penelitian di MA Al Asror
Gunungpati. Lumayanlah, dekat, dan urusan birokrasinya tidak begitu sesulit
yang aku bayangkan. Alhamdulillah guru kelasnya pun sangat membantu. Ketika
akan ujicoba di kelas XI, guru kelas X lah yang minta izin ke guru kelas XI
agar aku dapat melakukan tes ujicoba di kelas XI. Intinya dimudahkanlah ketika
aku penelitian di MA Al Asror.
Penelitianku berjalan selama 3 minggu,
dengan penambahan materi kesejajaran dan ketegaklurusan yang menutur dosen
pembimbing 1 saya sangat penting diajarkan untuk materi pengantar menuju jarak
salam dimensi tiga. Dan di minggu terakhir, Guru kelas X meminta aku untuk
mengajar Sudut dalam dimensi tiga. Jadilah saya mengajar Sudut. Dengan
pengetahuan yang pas-pasan dan sangat sedikit sekali. Saya pun mengajar sudut.
Intinya saya mengajar kacau sekali. Tapi ah, bodo amat, toh masih ada gurunya
yang bisa mengajarkan balik. Hahahahhahahah………..
Sempat aku bimbang apakah saya akan
mengambil semester 9 untuk memperbaiki nilai fisika, ataukah cukup di semester
8 saja. Bingung. Bingung sekali waktu itu. Hampir semua orang yang saya tanya,
jawabannya terseerah. Please deh, kalo jawabannya terserah mah, saya gak
bakalan tanya kaleeee. Singkat cerita akhirnya saya ambil semester 9 demi
memperbaiki nilai fisika.
Langsung loncat ke ujian skripsi.
Saya mendaftar ujian skripsi pada tanggal
31 Januari 2013. Dan dijadwalkan ujian pada Rabu tanggal 6 Februari 2013. Jadi
pertama tahu dosen penguji saya sang kaisar, langsunglah saya lemas. Karena
dosen itu amat sangat dihindari oleh rekan-rekan sesama materi dimensi tiga.
Tapi ya apa mau dikata, keputusan sudah dibuat dan tidak dapat dirubah lagi.
Ketika mengkonfirmasi kepada ketiga dosen,
pak Bambang menyatakan siap ujian pada tanggal 6. Tapi ketika saya konfirmasi
pada Bu Kusni, beliau bilang gimana kalo ujiannya hari kamis aja. Soalnya hari
rabu itu dosen sibuk, mau mengumpulkan apa gitu saya lupa. Nanti saya bilang ke
pak hito, kata bu kusni. Dan benar, ketika saya menemui pak hito untuk
menyampaikan jadwal ujian, beliau bilang kalo sudah diberitahu bu kusni kalau
ujian hari kamis saja tanggal 7 februari. Okelah, sampai disini ujian saya 7
Februari 2013.
Ujian berlangsung, dijadwalkan pukul 8am
dan akhirnya molor sampai jam 09.30. gak banyak yang ditanya, dan kebanyakan
saya hanya mengkonfirmasi apa yang dikatakan bapaknya. Ujian yang menyenangkan
seebetulnya. Ujian selesai kira-kira pukul 11am. Ketika ujian sudah seelesai,
dan pak bambang serta sang kaisar sedang makan snack yang memang sengaja
diperuntukkan untuk beliau beliau itu, datang lah Bu Kusni. Ngobrol lah mereka,
saya hanya jadi pendengar yang baik. Mendengarkan dosen ngobrol itu
menyenangkan lo. Buat saya si.hhahahhahah
Hanya satu yang ditanya bu kusni terhadap
saya
“yang saya mau tanya adalah, kamu tadi
ditanya apa dari dosen pengujimu?”
Saya jelaskan yang disampaikan dari pak
hito berikut revisi yang harus saya kerjakan.
Dan akhirnya ujian saya SELESAIIIIIIIIIIII
Langsung ke revisi, revisi pertama saya
menemui sang kaisar hari Rabu, ketika saya temui hari Rabu, pak dosen gak
berangkat, saya temui kamis, dosennya sedang menemani istrinya yang sedang
dalam proses tesis juga sedang mengejar pak dwi(dosbing pembimbing tesis
istrinya mungkin. Jadilah berkas saya hanya dibawa untuk diperiksa nantinnya.
Okelah. Jumat saya revisi dengan kaisar di mushola. Mushola saudara-saudara,
karena jurusannya tutup sedang ada acara pembuatan apa gitu di bandungan.
Revisi pertama hampir menitik air mata saya
kalau saja tidak ada mahasiswa lain yang bimbingan. Berasa sedih banget, banyak
banget revisinya.
Revisi pertama : RPP, uji validitas tes
Revisi kedua : revisi gambar, dan penulisan garis dan ruas garis
Revisi ketiga : ditanya jarak ruas garis bersilangan
Revisi keempat : dapat tanda tangan. (dengan belas kasihan. CATET!!!!!) bodo amat,
yang penting dapat tanda tangan.
Cerita revisi memang cetar membahana.
Tapi dari perjalanan panjang skripsi, saya
menjadi dekat dengan teman-teman yang seebelumnya bahkan tidak pernah bertegur
sapa. Hanya sebatas tahu dan kenal biasa. Tidak lebih.
Teman-teman,
semoga suatu saat nanti, kita bisa bertemu dengan keadaan yang dapat
dibanggakan. Aaaamiiiinnnnn………….
Friday 1 March 2013
SETIAP TRANSFORMASI MEMILIKI INVERS
teorema: setiap transformasi T memiliki balikan.
bukti:
andaikan T suatu transformasi.
kita definisikan fungsi L sebagai berikut:
andaikan X di V dengan V adalah sebuah bidang.
oleh karena T suatu transformasi, maka T adalah bijektif.
jadi ada prapeta A di V sehingga T(A) = X
kita tentukan kemudian L(X) = A.
artinya L(X) adalah prapeta dari X.
sehingga dari T(A) = X => T[L(X)] = X.
atau (TL)(X) = I(X), untuk semua X di V.
ini berarti TL = I
selanjutnya (LT)(X) = L[(TX)]
andaikan T(X) = B maka L(B) = X, jadi L[T(X)] = L(B) = X.
jadi pula (LT)(X) = X = I(X), untuk semua X di V
jadi LT = I
sehingga TL = LT = I
sekarang akan dibuktikan bahwa L adalah suatu transformasi.
dari definisi L jelas L suatu padanan yang surjektif.
andaikan L(X1) = L(X2) dan andaikan T(A1) = X1, T(A2) = X2 dengan L(X1) = A1 dan L(X2) = A2.
oleh karena T suatu transformasi maka karena A1 = A2 kita peroleh X1 = X2.
jadi dari L(X1) = L(X2) => X1 = X2
sehingga L injektif.
dengan demikian terbukti bahwa L bijektif.
jadi L suatu transformasi.
transformasi L ini disebut balikan dari transformasi T
bukti:
andaikan T suatu transformasi.
kita definisikan fungsi L sebagai berikut:
andaikan X di V dengan V adalah sebuah bidang.
oleh karena T suatu transformasi, maka T adalah bijektif.
jadi ada prapeta A di V sehingga T(A) = X
kita tentukan kemudian L(X) = A.
artinya L(X) adalah prapeta dari X.
sehingga dari T(A) = X => T[L(X)] = X.
atau (TL)(X) = I(X), untuk semua X di V.
ini berarti TL = I
selanjutnya (LT)(X) = L[(TX)]
andaikan T(X) = B maka L(B) = X, jadi L[T(X)] = L(B) = X.
jadi pula (LT)(X) = X = I(X), untuk semua X di V
jadi LT = I
sehingga TL = LT = I
sekarang akan dibuktikan bahwa L adalah suatu transformasi.
dari definisi L jelas L suatu padanan yang surjektif.
andaikan L(X1) = L(X2) dan andaikan T(A1) = X1, T(A2) = X2 dengan L(X1) = A1 dan L(X2) = A2.
oleh karena T suatu transformasi maka karena A1 = A2 kita peroleh X1 = X2.
jadi dari L(X1) = L(X2) => X1 = X2
sehingga L injektif.
dengan demikian terbukti bahwa L bijektif.
jadi L suatu transformasi.
transformasi L ini disebut balikan dari transformasi T
Monday 1 October 2012
Thursday 27 September 2012
Sunday 29 July 2012
TRANSISI
Percakapan siang hari dengan mbak kost menempel di ingatanku, mumpung masih ingat kutulis sajah.
di hidup wanita, ada 4 transisi. pertama, ketika menginjak usia sekolah TK, seorang anak yang tidak pernah ditinggal jauh dari ibunya pasti akan merasa sedih ketika tidak ada ibu di dekatnya. kedua, ketika seorang perempuan lulus kuliah. ketiga, ketika seorang perempuan akan menjadi seorang istri, dan keempat, ketika perempuan akan menjadi seorang ibu.
masing-masing transisi akan mengubah hidupmu menjadi cerita-cerita baru yang tak terduga. seperti sekarang, aku hampir mengalami transisi ke-4, yakni ketika seorang perempuan lulus kuliah. hampir aku katakan karena masalah yang dihadapi sama, yaitu kebingungan.
saat ini aku benar-benar butuh saran, pandangan, dan kekuatan.
saran kemana aku harus melangkah. walaupun ada beberapa orang yang menganggap kalau memberi saran itu adalah beban moral, tapi menurutku seemua saran akan berpulang ke yang bersangkutan, menerima atau menolak. pandangan apa-apa akibatnya ketika aku memilih option A atau B. kekuatan ketika aku memilih jalan yang menurutku tidak lazim harus kujalani.
sekarang, aku tidak butuh rangkuman kesalahan-kesalahanku. sudahlah, dengan apa yang terjadi padaku sekarang saja sudah cukup membuatku tak berdaya, lemas dan menyesal-semenyesa- menyesalnyalnya, janganlah lagi ditambahi dengan beban moral tanggungan tatapan tajam orang terhadapku. kurasa seemua orang tidak mau dihadapkan pada kebingungan abstrak tak jelas. tak ada orang yang mau tidak bahagia, pun aku sekarang ini.
pandangan, penilaian, tatapan, bahkan cemooh atau bisa saja hinaan, pasti akan teralamatkan padaku atau keluargaku, tapi sudahlah. toh, aku juga gak mau itu terjadi.
aku gak minta kalian untuk merasakan bagaimana menjadi aku, tapi tolong pahami, mengertilah, dan setidaknya jangan cemooh kalian sampai di pendengaranku dan keluargaku.
walaupun tidak secara implisit, tapi aku tau, mereka kecewa. tapi yaaa, mau gimana.
setelah banyak bertanya sana sini, aku memutuskan untuk memilih option B sebagai kelanjutan hidupku, yah, menempuh selangkah lagi yang kuharap dapat membawaku kepada kepuasan batin yang entahlah yang apa.
semoga di kedepan aku bisa mengingat, bahwa pada seminggu ke belakang dan sampai detik ini aku menulis postingan ini, aku masih bimbang, inikah jalan terbaikku. inikah yang harus kutempuh.
semoga di kedepan ketika aku membaca postingan ini, aku sdang berada dalam kondisi memuji langkah ini. langkah yang sebenarnya banyak pertimbangan dan spekulasi berat dan beresiko.
semoga di kedepan ketika aku membaca postingan ini, aku berada disuatu tempat yang kuimpikan, dimana semua keinginan ku bisa terpenuhi dan kudapatkan dengan mudah.
semoga di kedepan ketika aku membeca postingan ini, aku dalam kondisi yang saaaannggaaaaaattttt bahagia.
seelamat malam.
Categories
xxx
Subscribe to:
Posts (Atom)